Text
Sewu Dino
Bagi para penggemar kisah horror, mungkin sudah tak asing lagi dengan novel Sewu Dino ini. Novel Sewu Dino adalah buku kedua yang ditulis oleh SimpleMan, setelah buku sebelumnya yang berjudul “KKN di Desa Penari” sukses di pasaran. Siapa yang tidak tau kisah KKN Desa Penari? Kisah horror yang mulanya dipublikasi dalam bentuk sebuah thread Twitter, dan pada akhirnya ditulis menjadi sebuah buku, dan belum lama ini baru dirilis dalam bentuk film layar lebar.
Novel Sewu Dino merupakan novel yang mengawali seri novel saga Trah Pitoe atau legenda 7 keluarga yang memperebutkan puncak kekayaan dan kehormatan. Sewu Dino ini memiliki sekuel novel berjudul Janur Ireng yang latar waktu kisahnya justru lebih dahulu dibanding kisah dalam novel ini. Sama seperti kisah KKN Desa Penari, kisah Sewu Dino juga pada awalnya ditulis dan dipublikasi di Twitter. Thread kisah Sewu Dino sendiri mulai ditulis pada tanggal 5 Agustus 2019, di laman akun Twitter @SimpleM81378523.
Sewu Dino adalah kisah tentang santet seribu hari yang dikirim untuk menghabiskan nyawa manusia. Semakin kita pikir bahwa sudah menemukan jalan keluar, maka kita akan semakin merasa tersesat. Sebab, kisah ini lebih besar dari yang anda bayangkan.
Mbah Tamin membuka pintu sambil menunjukkan ruangan tempat Sri akan bekerja. Seketika ruangan itu terbuka, langsung tercium bau busuk. Sri hanya bisa mematung. Di depannya ada seorang perempuan yang dikurung dalam kerangka keranda mayat. Tubuh wanita itu begitu kurus, pucat, serta dipenuhi borok dan nanah.
Tidak hanya itu, perutnya juga besar layaknya sedang hamil. Tak peduli Sri yang tampak ketakutan, Mbak Tamin melanjutkan menjelaskan bahwa wanita adalah Dela Atmojo, anak yang harus Sri rawat hingga waktunya tiba. Dela bisa seperti itu akibat dikirimi kutukan santet sewu dino. Santet yang telah merenggut nyawa hampir semua anggota keluarga Atmojo!
Tidak tersedia versi lain