Text
Surat Kecil Untuk Tuhan
Novel berjudul “Surat Kecil Untuk Tuhan” karya Agnès Davonar ini bercerita tentang seorang gadis remaja bernama Gita Sessa Wanda Cantika yang sedang berjuang melawan kanker ganas rhabdomyosarcoma (kanker jaringan lunak).
Keke (panggilan akrabnya Gita) didiagnosa kanker oleh dokter dan diprediksi umurnya tinggal beberapa hari lagi. Dengan kondisi yang sangat sulit, Keke terus berjuang dalam hidup ditengah cobaan penyakit. Dia masih bersekolah dan masih menjalani kehidupan yang normal.
Dalam upaya melawan kanker ganas Keke, orangtuanya mengambil langkah untuk mendapatkan perawatan medis. Salah satu caranya adalah dengan menjalani operasi. Ayah Keke menerapkan berbagai cara namun tidak memberikan hasil yang memuaskan.
Joddy Tri Aprianto, ayah Keke, tak pernah gentar. Ia terus berjuang keras untuk menyembuhkan kembali buah hati kesayangannya. Tahap penyembuhan sudah mencapai tahap penggantian obat dimana-mana di Indonesia.
Sayangnya, upaya tersebut belum membuahkan hasil yang baik. Pada akhirnya, langkah selanjutnya diambil dengan harapan besar akan kesembuhan Keke. Langkah pengobatan yang dimaksud atas saran dokter adalah kemoterapi.
Tahap pengobatan selanjutnya dilakukan dan akhirnya menunjukkan hasil positif setelah 6 bulan mencoba sembuh dengan kemoterapi. Pada suatu kesempatan, perawatan tersebut berdampak pada kerontokan rambut Keke.
Sejauh ini, ia telah menjalani 25 putaran kemoterapi. Berkat usaha penyembuhan yang Keke lalui, akhirnya dia bisa hidup lebih lama setelah vonis mati yang diberikan dokter kepadanya.
Di tengah kegembiraan Keke, ayahnya, dan teman-temannya, kanker ganas kembali kambuh didalam tubuh Keke. Kankernya muncul di bagian alis kanan. Kemoterapi juga diberikan dan mengakibatkan Keke kehilangan semua rambut di kepalanya. Namun sayang, upaya kemoterapi tidak lagi membuahkan hasil, karena sel kanker di tubuh Keke menjadi kebal terhadap pengobatan kemoterapi.
Upaya pemulihan dimungkinkan dengan membawa Keke ke Singapura untuk berobat. Dokter menyarankan agar Keke dioperasi. Sekembalinya ke Indonesia, kanker mulai menyebar ke jantung, paru-paru, dan beberapa bagian tubuh lainnya.
Kondisi Keke semakin memburuk sejak kanker ganas kembali menyerang tubuhnya. Ia kembali dirawat di RSCM dan koma selama tiga hari. Setelah berbagai upaya tim medis yang merawat Keke, akhirnya Keke menghembuskan nafas terakhir. Di hembusan nafas terakhirnya, Keke penulis surat kecil yang dikirimkannya kepada Tuhan.
Surat itu berisi kebesaran hati Keke yang ikhlas menerima apapun yang terjadi padanya. Dalam surat tersebut, ia juga berharap di dunia ini tidak ada lagi orang yang menderita penyakit seperti dirinya. Keke menghembuskan napas terakhirnya pada 25 Desember 2006, bertepatan dengan berakhirnya puasa Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri.
Tidak tersedia versi lain